2011/11/07

Abstrak


Sesuatu yang wujudnya dapat terlihat dengan jelas namun sulit dimengerti biasa di sebut sebagai benda abstrak. Abstrak, tidak jelas adalah ‘sesuatu’ yang paling tak disukai kaum hawa. Wanita selalu menginginkan ketegasan, kejelasan, dan kepastian untuk apa yang akan dijalani kedepannya. Bagaimanapun sulitnya mencapai impian, kejelasan memberikan kekuatan tersendiri bagi wanita untuk selalu teguh menggenggam kesepakatan dengan cara yang telah disepakati pula.

Berbicara tentang abstrak, aku jadi teringat lukisan abstrak yang dilukis oleh anak SD di perayaan hari anak se-cangkringan. Aku menjadi salah satu panitia di lomba melukis layangan tingkat SD, yaaa itu menjadi salah satu program KKN klaster soshum. Ada satu lukisan yang cukup menarik, lukisan itu jika dilihat sepintas seperti goresan tangan anak yang ngambek karena dipaksa melukis. Saat dilakukan penjurian, dari tiga juri yang disediakan, salah satu juri tergelitik untuk mengetahui maksud dari lukisan abstrak itu. Dipanggillah si ade kecil yang melukisnya. Namanya indra, anak kelas empat SD. Saat ditanya apa maksud dari lukisan itu, dia memberikan jawaban yang sungguh mengagetkan.

‘itu adalah suasana desaku saat bencana letusan gunung merapi kemaren, semuanya gelap, berantakan dan mengerikan, rumahku rusak jadi tak ada yang bagus untuk digambar’

Setelah diamati dengan cermat ternyata memang benar, lukisan itu terlihat sangat menyedihkan dan menakutkan.  Ditengah goresan hitam yang begitu kacau terdapat gambar yang berbentuk rumah tak beratap dan berpintu, rumah itu terlihat rusak dan habis terbakar. Selain itu, sapi digambarkan hanya tinggal kepala dengan kerangkanya, mengerikan. Ternyata itu yang kini masih terngiang dalam benak adik kecil itu, ketakutan yang ia tuangkan dalam lukisan.

Keterangan yang diberikan oleh dik andri membuat hal yang awalnya bernilai abstrak menjadi jelas, bahkan menurutku memiliki makna yang luar biasa. Tak banyak anak seumuran dia yang dapat menjadi pelukis abstrak dengan makna yang luar biasa dalamnya. Kejelasan itu akhirnya membawa lukisannya menjadi salah satu pemenang. Meskipun bukan menjadi juara satu, namun lukisan dan maknanya yang mendalam membuat sang juri ingin menyimpan lukisan tersebut.

Begitulah, kejelasan membuat semuanya jauh lebih baik. Mungkin membawa pada langkah yang lebih tepat dalam bersikap. Tapi menurutku, abstrak tak selamanya menyebalkan, abstrak yang memiliki makna mendalam dan menyentuh pasti akan sulit dilupakan. Emm tapi emank tetap harus tau maksudnya dulu siih ,,,J
Berarti, tesisnya, kejelasan penting ^^.

(tulisan Geje)

2011/11/06

What a Beautiful day..



Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 22. Dimalam menjelang tgl 31 Oktober, aku berencana tidak tidur, atau paling tidak, telat dari jadwal tidur biasanya. Aku menunggu telepon dari mamahku tercinta yang biasanya tak pernah absen untuk menjadi orang pertama saat mendoakanku di hari spesial. Sambil menanti, kucoba alihkan perhatian dengan membaca buku, tapi tetap tak bisa focus. Baiklah, kucoba mengalihkan rasa nervous yang aneh ini (merasa sedikit aneh, ngapain nervous segala cuma mau ultah, diumur 22 lagi L, memang sedikit aneh) dengan membuka account facebookku.

Saat profil account facebooku terbuka, aku sedikit kecewa dan shock kala itu. Hampir tak ada yang mendoakanku melalui fb (maklum, dulu biasanya kalau sedang ulang tahun wall facebook penuh dengan doa dan ucapan: J). Tak apalah, aku yakin tak menulis pesan di wallku bukan berarti lupa dan tidak mendoakan bukan. Lagi pula itu wajar, karena aku memilih untuk menyembunyikan tanggal ulang tahunku di account fb.  Sudah cukup kecewa awalnya, tapi kemudian tersenyum sumringah saat melihat komen yang berkata bahwa aku akan mendapat hadiah, horayy…J

Malam itu, dadaku masih berdebar kencang, entah mengapa, terasa sangat kacau dan tak tenang. Kuputuskan untuk berwudhu dan membaca Al-Qura’an untuk menenangkan hati. Entah bagaimana, mendadak hatiku menjadi sangat sesak dan menangis dalam. Yang teringat dalam fikiran dan menyentuh hati adalah, apa saja yang sudah aku lakukan selama hidup 22 tahun di bumi ini?? Aku merasa belum bermanfaat  bagi banyak orang. Tiba- tiba teringat, sesungguhnya manusia benar- benar dalam kerugian bagi yang tak dapat menjadi lebih baik disetiap guliran waktu yang berganti. Astagfirullah..

Waktu terus bergulir, tak terasa jam yang berada tepat diatas rak buku kamarku menunjukan pukul 01.00 dan hanphoneku belum juga berdering. Sedikit kecewa, aku memutuskan untuk tidur.

Tapi overall ulang tahunku sangat berkesan. Mamah mengirimkan pulsa sebagai kado (lucu ya J ), mengirimkan doa lewan pesan singkat, dapat dua buku dari PH bem, dapat 1 Al-Quran imut dari yaa bisa dibilang sahabat cerita, dan makan malam yang manis.

Oh iya hampir lupa, ada satu hal lucu dan menyebalkan yang terjadi di hari spesialku kali ini. Aku diberi kado jaketku sendiri yang disembunyikan oleh dzikri dkk yang menamai mereka sendiri sebagai grup anak- anak ‘songong’. Kesel, tapi lucu dan berkesan.

Apapun itu bentuknya, terimakasih telah mewarnai hidupku dan mendoakan ku. Semoga Allah membalas kebaikan kalian, aamiin.

2011/11/03

Memahami Cinta...



Karena Cinta akan Terasa walau Hanya dengan TataPan  Mata, walau hanya berjalan disampingnya, walau hanya mendengar hembusan nafasnya. Karena cinta tak perlu bukti nyata untuk merasakannya, justru tindakan itu adalah dampak dari adanya cinta, seperti kalimat, bukan noda yang menyebabkan tinta tapi tinta yang menimbulkan noda, bukan cantik yang menyebabkan cinta tapi cinta yang menyebabkan cantik, dan bukan perhatian yang membuatnya cinta, tapi cinta yang membuatnya menimbulkan perhatian.
Maknai cinta dengan sesbenar- benar cinta akan membuatmu mengerti bagaimana cinta itu bekerja menguasaimu dan bagaimana kau, ikhlas melepaskan cinta.

Makna Cinta ≠ Iman untuk saat ini.

Sudah cukup lama tidak menulis. Beberapa kisah menarik yang kualami jadi terlewat begitu saja. Terinspirasi dari seorang teman yang dengan asyiknya menuliskan semua yang dialami tanpa ‘malu’ tulisannya dikomentari tajam, aku jadi sedikit lebih berani kali ini. Kalau tidak dimulai, kapan lagi aku bisa….Bismillah..

Dalam perjalanan setelah menghadiri KRPH menuju kantor harian (baca: sekre BEM KM UGM) pagi ini, tiba- tiba terlintas olehku tentang persamaan cinta dan iman yang pernah dituliskan dalam status FB salah salah satu teman. Redaksinya kurang lebih begini: 

"cinta itu seperti iman, diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan ditunjukan dengan perbuatan (Ridwan, 2011)."

Jadi ingat, Kamis, 27 Oktober 2011 lalu aku mendapatkan ilmu dengan judul “Kupinang Kau dengan Basmallah” di KRPH. Inilah yang membuatku jadi berfikir,mungkin untuk saat ini antithesis ala nunik untuk tesis yang diciptakan oleh kawan ku tadi kurang lebih demikian:

“Jika rasa yang kau sebut dengan cinta itu datang menghampirimu saat ini, saat kau belum layak mengutarakan cinta sebenar-benar cinta,  maka cukupkan dengan teguhkan dalam hatimu, doakan keberadaannya kelak disampingmu, dan tunjukan cinta itu dengan hati. Karena sesungguhnya tidak butuh ucapan untuk mengetahui adanya cinta, bahkan angin, tatapan, keberadaan disaat dibutuhkan  pun bisa menyampaikan cinta (nunik, 2011)”

2011/11/02

Secarik Kertas di hari Ultahku




Detik-Detik Terang

Bulan ini akhirnya pergi meninggalkan ku
Kembali ku buka catatan itu yang berisikan tetes air mimpiku
Putih, Jernih, dan Indah tatkala ku sentuh
Ada bagian tak terelakan ketika ku coba untuk jujur pada waktu

Dering metamorfosis jiwaku menggema di puncak tertinggi bumi ini
Melantunkan hakikat cinta lelaki kepada bidadari Eropa Tengah
Menjawab semua keresahan di dalam rel panjang yang tak terwujud
Menanti sinar terang sang mentari yang kokoh terbit di pinggir pantai romansa

Ku serahkan kisah cinta pada sang penentu zaman dan dimensi
Ku berdiri menatap sang bidadari yang selalu terang di dalam hidup ku
Aku percaya padanya yang selalu menyelimuti cinta dengan penuh kasih
Aku akan menemaninya dengan lirik kisah yang abadi di Negeri kanton yang megah

Unus pro omnibus, omnes pro uno

Senin, 31 Okt 2011

Kado kecil Bersama Terang