“Sya, aku laper nih,,dari pagi
belom makan, anterin beli maem yuk, heheheh...(sambil ketawa nyringis merayu)
“ia aku juga sekalian beli makan
buat ntar malem, tpi ayok skrng siap- siap din, aku ga mau ketinggalan film kesayangan...hihih”
“hadeeeh kamu ini, suka banget
film bercerita dongeng kayak gtu..”
Aku dan adin melaju menuju tempat
makan andalan, hercules. Tenang, bukan berarti yang makan disana jadi kuat
sekuat cerita hercules yang ada di film itu. Itu tempat makan khusus yang
mengolah ikan tuna menjadi berbagai macam jenis masakan, masakan andalan
kesukaan ku dan adin adalah telor tuna.
“ 2 telor tuna bungkus pak, yang
satu pake nasi yang satu enggak pak. Eh Ia kan din (memastikan)?”
“iaa...program dietku blom berakhir
nih,,,”
Adin semangat sekali. Dia sedang
menjalani program diet. NO NASI. Jadi tiap makan, Adin anti makan nasi. Sudah
hampir dua minggu berlalu, lumayan dia skarang agak terlihat lebih langsing,
udah turun 2 kg.
“ini mbak..”
“Siip, makasih pak...”
“Siip, makasih pak...”
Bergegas aku mengendarai motorku
dengan cepat menuju rumah. Sesampainya dirumah aku langsung menuju kamar tanpa
melihat kanan dan kiri, kunyalakan tv mungil kesayangan, Power..!!
Film ini tayang setiap sore dari
hari senin sampai jumat. Menurutku film ini cukup unik, karena jalan ceritanya
yang aneh, penuh imajinasi yang tinggi membuatku seolah kecanduan untuk selalu
menanti apa kisah selanjutnya. Sore ini semangatku semakin menggebu, karena ini
2 episode terakhir. Penasaran aku, tak sabar menunggu apa akhir kisahnya.
Supaya agak nyambung aku review
dulu kali ya, film apaan ini.
Kalo kamu tau, ini film korea,
judulnya 49 days atau disebut pure love. Film ini menceritakan tentang
kesempatan selama 49 hari pada seorang arwah gadis cantik yang mati suri untuk
bisa kembali masuk ketubuhnya. Syaratnya dia harus mendapatkan tiga tetes
airmata tulus murni yang benar- benar menyayanginya. Selama berusaha
mendapatkan air mata itu, ia meminjam tubuh seorang manusia (perempuan) yang
hidupnya seperti peribahasa “mati segan hidup tak mau”. Manusia itu merasa
hampa karena kekasihnya meninggal terlebih dahulu.
Selama arwah itu meminjam tubuh
manusia, banyak kebohongan disekitarnya yang terungkap, semakin semangatlah ia
untuk hidup kembali dan membongkar kejahatan sahabat dan tunangannya
sendiri. Selama itu pula sang arwah
perempuan dibimbing oleh malaikat (laki-laki) yang menjadi pengingat agar sang
arwah tidak memberitahukan identitas diri yang sebenarnya saat meminjam tubuh
manusia. Dan ternyata, malaikat itu adalah arwah kekasih manusia yang tubuhnya
dipinjami itu.
Singkat cerita, saat arwah sudah
bisa kembali masuk ditubuhnya, ternyata sisa umurnya tinggal 6 hari lagi.
Malaikatnyalah yang memberi tahu.
Saat ia mendadak meninggal
kembali, kali ini benar- benar meninggal semua keluarganya menangis
merintih,,,gadis yang tubuhnya dipinjami pun masih menangisi kematian
kekasihnya walau sudah selang lima tahun lamanya.
Film itu kemudian memunculkan
latar dimana kedua arwah berjalan menuju akherat.
Aku menangis berat, bukan karena
ceritanya yang sedih, tapi lagi- lagi aku ingat kematian. Aku ketakutan. Aku
takut keluargaku akan sangat sedih seperti mereka, bertanya- tanya dalam hati
apa aku siap kalu mendadak dipanggil Allah, padahal panggilan itu tak pernah
terduga datangnya.
Aku menangis basah sampai
cegukan...dan haus..
Jadi berfikir, apa sebanding aku
berjuang intens nonton film ini dengan ngaji atau agenda lain yg bernilai
ibadah..huaaa mengingatnya aku jadi semakin sedih...astagfirullah, hatiku
bergetar takut.
Memang benar segala sesuatu yang
berlebihan tidak baik. Ayo kawan kita persiapkan bekal selama perjalanan nanti L.